Menanggapi 3 Opini (Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

Assalamu'alaikum wr. wb, 
Saya Dewi Fortuna (E3119037), ingin menanggapi 3 opini yang berjudul: 
1. Genangan Rainy M.P. Hutabarat (Kompas, 6 Jan 2018);
2. Maksud dan Niat Bambang Kaswanti Purwo (Kompas, 25 Maret 2017)
3. Kata-Kata yang Memuai Bagja Hidayat (Majalah Tempo, 12 Jun 2017)

Sebelumnya, saya akan memberikan hasil diskusi kelas online pada Rabu, 13 Mei 2020 yang ada di grup WhatsApp. Berikut hasil diskusi tersebut :

A. Hasil Diskusi
Dalam menggunakan kata-kata, penting memerhatikan KBBI, terutama dalam situasi formal. Jika suatu kata itu memuai atau melenceng dari arti yang sebenarnya, selama seseorang yang saling berbicara tersebut dapat mengerti maksud perkataan satu sama lain, itu tidak masalah karena dalam percakapan sehari-hari kita sering menggunakan kosa kata yang melenceng artinya dari KBBI. Penggunaan kata yang sesuai dengan KBBI sangat tepat jika digunakan dalam situasi formal seperti rapat, konferensi, dan lain sebagainya, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berakibat fatal. Sedangkan untuk percakapan sehari-hari, selama orang-orang yang terlibat percakapan mampu memahami satu sama lain. Jadi kita dapat menggunakan kata yang tidak sesuai dengan KBBI pada situasi non formal selama kita masih paham dengan apa yang sedang dikomunikasikan.

Pendapat saya mengenai ketiga teks opini tersebut adalah :
  1. Genangan Rainy M.P. Hutabarat (Kompas, 6 Jan 2018)
    Dalam teks pertama, menurut saya ketika membaca kata "banjir", memiliki arti peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Sedangkan kata "genangan" diartikan sebagai peristiwa terhentinya air atau air tidak mengalir. Bisa saja di satu lokasi ada genangan meski tinggi muka air di sungai itu masih di bawah rata-rata. Genangan bisa disebabkan oleh banjir dan bisa juga masalah lainnya, karena genangan air tidak selalu terpaut sama banjir. Banyak yang menjadi penyebab "genangan". Ada yang bagi kanak-kanak, genangan di jalanan adalah surga tempat bermain. Bagi yang terjebak kemacetan di jalan-jalan di DKI saat hujan deras, genangan yang tingginya ”hanya” 30 sentimeter dan baru surut empat jam merupakan neraka jahanam. Bagi politisi busuk, genangan adalah bahan kampanye untuk menjelekjelekkan kandidat X. Kata peribahasa, tempat rendah menjadi genangan air. Genangan di sini tak berurusan dengan banjir atau limpahan air selokan yang hitam dan bau, melainkan menunjuk kepada ”pemimpin yang baik yang mampu menjadi sandaran bawahannya”. Satu hal yang pasti, yaitu banjir dan genangan terjadi karena alam dan atau lingkungan yang rusak. Dan masalah pemilihan untuk menggunakan kata-kata, harus disesuaikan antara untuk formal atau non formal karena jika melenceng artinya dari KBBI, maka ditakutkan akan menimbulkan kesalahpahaman yang berakibat fatal.
  2. Maksud dan Niat Bambang Kaswanti Purwo (Kompas, 25 Maret 2017)
    Dari kata "maksud" dan "niat", menurut saya kesinoniman kedua kata tersebut akan terlihat saat digunakan berkalimat. Masing-masing dapat saling menggantikan. Di KBBI pun contohnya persis sama: maksud/niat baik. Dari teks opini kedua saya menemukan beberapa kata bahasa asing, yaitu : itention yang bernuansa ’rencana’, mean pada "What does this word" mean? berpadanan dengan "makna" namun mean pada ”What do you mean?” diindonesiakan dengan "maksud". Menurut saya, dari penjelasan yang dimaksud dalam bahasa asing ke bahasa Indonesia tersebut masih kurang dapat memahami kata-kata tersebut. Sehingga ditakutkan untuk para pembaca juga kurang memahami apa maksud penulis.
  3. Kata-Kata yang Memuai Bagja Hidayat (Majalah Tempo, 12 Jun 2017) 
    Menurut saya teks opini ketiga ini cenderung menggunakan bahasa yang tidak baku, dan dalam kehidupan sehari-hari pasti bahasa masyarakat akan semakin berkembang. Contohnya bahasa gaul. Walaupun tidak menggunakan bahasa baku dan menggunakan bahasa gaul, namun dapat mudah dipahami apa yang dimaksud oleh penulis. Namun alangkah baiknya tetap memakai kata-kata yang sopan, baik dan benar. Kemudian untuk penulisan bahasa asing, saya sarankan lebih baik ditulis miring.
Demikian tanggapan saya mengenai ke-3 teks opini tersebut, mohon maaf apabila ada salah kata. Sekian dan terima kasih. Wassalamu'alaikum wr.wb

Komentar

Postingan Populer